desa
banjar
pura
puri
subak
kesenian
situs budaya
lokasi wisata
sulinggih
lpd
pasar
tokoh seni tari
tokoh seni musik/tabuh
tokoh seni karawitan
dalang
tokoh sastra
tokoh seni drama
tokoh seni patung
tokoh seni ukir
tokoh seni lukis
pemangku
tukang banten
sekaa tabuh
sanggar tari
sanggar karawitan
sanggar pesantian
sanggar arja
sanggar wayang
sanggar dolanan
sanggar lukis
Author : Dinas Kebudayaan Kota Denpasar
Post on : Jun 29 2019 :: 03:16:36 PM
Viewed by : 3938 people
-
Dahulu masyarakat Banjar Semawang diserang wabah yang aneh atau dikenal dengan grubug. Berbagai upaya untuk pencegahan telah dilakukan warga, tetapi penyakit itu tidak kunjung hilang, bahkan saban hari makin mengganas. Saat itulah salah seorang penglingsir dari Banjar Semawang yang bernama Anak Agung Lingsir mendapatkan pawisik (wahyu).
Dalam pawisik itu Anak Agung Lingsir melihat bala tentara yang naik perahu di sekitar Pantai Semawang. Satunya bewujud tinggi hitam dan bercambang seperti orang Arab. Satunya lagi berupa orang-orang berkulit putih seperti Cina. Pawisik itu juga mengisyaratkan, grubug tersebut bisa hilang bila diusir oleh bala tentara tersebut.
Berdasarkan pawisik itu, penglingsir tadi mewujudkannya dalam sebuah karya seni berupa tarian baris. Satunya memakai kostum hitam, dan satunya lagi memakai kostum putih. Sedangkan masalah gamelan berupa gong beri yang dipakai mengiringi tari baris itu, menurut Rentha, juga disesuaikan dengan isyarat yang diterima Anak Agung Lingsir, disesuaikan dengan keadaan pada masa itu. Anehnya, sejak baris itu diwujudkan dan dipentaskan, Banjar Semawang tidak lagi diserang grubug.
Sumber Informasi : Ni Made Asri Lestari Puspa Dewi