desa

banjar

pura

puri

subak

kesenian

situs budaya

lokasi wisata

sulinggih

lpd

pasar

tokoh seni tari

tokoh seni musik/tabuh

tokoh seni karawitan

dalang

tokoh sastra

tokoh seni drama

tokoh seni patung

tokoh seni ukir

tokoh seni lukis

pemangku

tukang banten

sekaa tabuh

sanggar tari

sanggar karawitan

sanggar pesantian

sanggar arja

sanggar wayang

sanggar dolanan

sanggar lukis

Kesenian di Kota Denpasar

Tari Topeng Auban • Desa Sanur

Author : Dinas Kebudayaan Kota Denpasar

Post on : Jun 29 2019 :: 04:01:06 PM

Viewed by : 2261 people

Deskripsi


-

Sejarah


Sebelum Banjar Betngandang terbentuk, pada awalnya merupakan kumpulan dari anak-anak muda yang berdomisili di lingkungan Betngandang, Desa Pakraman Intaran. Para pemuda tersebut membentuk sebuah sekaa (kelompok pemuda) yang sekarang dikenal dengan sekaa truna. Pada tanggal 31 Mei tahun 1933, para pemuda yang membentuk sekaa tersebut membuat suatu pementasan kesenian. Pementasan kesenian yang dibuat adalah tarian arja, maka terbentuklah sekaa arja yang beranggotakan 33 orang. Enam bulan berlalu sejak sekaa arja dibentuk, bertambahlah anggota sekaa arja tersebut menjadi 38 orang. Agar  pementasan arja tampil dengan lakon yang berkharisma atau ‘mataksu’, maka para prajuru sekaa pun meminjam dua topeng (tapel) milik I Gusti Made Banjar Gropa. Kedua topeng (tapel) yang disebut ‘auban’ tersebut memiliki warna yang berbeda. Topeng yang yang warna mukanya hitam (ireng) dibuat dari kayu bengkak yang dimohon (katunas) dari Pura Dalem Cemara Geseng, Banjar Semawang, Sanur. topeng yang warna mukanya hitam tersebut bergelar I Ratu Ngurah Made. Sedangkan topeng yang satu lagi warna mukanya adalah merah (bang) dibuat dari kayu ketapang yang dimohon (katunas) dari Pura Dalem Semawa, dengan gelar I Ratu Ketut Bagus Karang Kesaktian. Kedua tapel tersebut dibuat kira-kira pada tahun 1920 oleh Ida Made Banjar dari lingkungan Tanjung, Desa Pakraman Intaran. Kini kedua tapel auban tersebut disungsung oleh warga Banjar Betngandang, Desa Pakraman Intaran, serta disimpan di palinggih Banjar Betngandang. Tapel auban ini sering ditarikan dengan lakon tertentu pada hari piodalan pelinggih Banjar Betngandang, yaitu setiap purnama sasih kalima.

Sumber Informasi : mega sari

Kesenian Lainnya di kec. Denpasar Selatan