desa

banjar

pura

puri

subak

kesenian

situs budaya

lokasi wisata

sulinggih

lpd

pasar

tokoh seni tari

tokoh seni musik/tabuh

tokoh seni karawitan

dalang

tokoh sastra

tokoh seni drama

tokoh seni patung

tokoh seni ukir

tokoh seni lukis

pemangku

tukang banten

sekaa tabuh

sanggar tari

sanggar karawitan

sanggar pesantian

sanggar arja

sanggar wayang

sanggar dolanan

sanggar lukis

Tokoh Seni dan Budaya di Kota Denpasar

I Made Lod Manatha • Desa Kesiman

Author : Dinas Kebudayaan Kota Denpasar

Post on : Jul 17 2018 :: 12:20:31 PM

Viewed by : 1109 people

I Made Lod Manatha • Seni Kesusastraan


I Made Lod, demikian panggilan akrabnya. Di masa muda ia seorang sutradara ternama. Lod ingat betul, di masa perjuangan ia pernah mementaskan drama yang meregangkan dada, yakni Rangga Lawe. Inilah sebuah lakon yang ia pelajari sendiri lewat teks Kidung Rangga Lawe. Di Bali, kidung ini lebih dikenal dengan nama Panji Wijaya Krama, sebuah cerita yang berkisah tentang pembangunan Negara Majapahit. Dalam kisah ini, Rangga Lawe adalah tokoh besar, memiliki patriotism tinggi. Dan, seorang I Made Lod pun terbius oleh kisah besar dan patriotism Rangga Lawe itu.

                Namun I Made Lod, 71 tahun, tetaplah seorang putra Denpasar yang punya kisah hidupnya tersendiri. Ia dilahirkan di Dangin Tangkluk, Kesiman, pada tahun 1927. Ayahnya, I Made Renteng, adalah seorang petani lugu. Sementara itu ibunya, Ni Ketut Ciplek, Cuma bekerja seadanya. Di zaman penjajahan Belanda, Made Lod menapatkan pendidikan di Volk School, selama tiga tahun (1933-1930). Melanjutkan Vervolg School selama dua tahun, 1936-1938.

                Setamat di Vervolg School, tahun 1948, ia melanjutkan studi di OVO (Sekolah Guru Desa). Di Gianyar. Kemudian di tahun 1963, Lod mengikuti ujian tertulis Pendidikan Guru Atas (KGA), di mana ia belajar mempergunakan modul, persis sebagaimana Universitas Terbuka sekarang. Dan pada tahun 1945, Lod Mengabdikan diri sebagai guru di Sekolah Rakyat (SR).

                Pada masa pendudukan tentara Jepang, ia mencoba membentuk sekaa mabebasan bersama saudara misannya, I Dama. Tujuannya tak lain mengelabui perjuangan rakyat dari mata-mata NICA. Namun sial, di tahun 1945 itu, Lod ditangkap polisi Jepang Ida Bagus Grebag. Lod akhirnya dipenjara selama dua tahun, di rumah tahanan Pekambingan.

                Di Gianyar, ketika Made Lod melanjutkan Sekolah Guru Desa (OVO), ia bertemu dengan guru kakawin, Ida Bagus Puji dari Klungkung. Lod sangat mengagumi tokoh ini. Maklum, ketika itu tokoh-tokoh sastra dari Klungkung menjadi kultus bagi tokoh sastra di daerah lain. Di masa ini pula, Lod bergabung dengan sanggar drama Rempah Ratus, Gianyar. Berkat pengalamannya itu, di tahun 1963, bersama Ida Bagus Rai (Ida Pedanda Ngurah Bajing) artis film pertama yang dimiliki Bali lewat peran tokoh Jayaprana, Made Lod lalu mendirikan sanggar drama Kusuma Sari.

                Penting diketahui, Made Lod-lah yang mengusulkan dalam satu Pesamuhan Agung (Kongres) Bahasa Bali, supaya sastra Kawi yang sarat dengan ajaran agama dibahaskan ke dalam bahasa Bali lumbrah. Maksud tiada lain adalah agar mudah dipahami oleh anak-anak. Maka, lahirlah tim yang dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan Dasar Provinsi Bali, diberi tugas mengalihbahasakan sastra Kawi ke dalam Bahasa Bali kepara (lumbrah, umum) dalam bentuk satua-satua (Bali).

                Lod juga salah satu tim penerjemah sastra Klasik Bali, yang juga terbentuk atas prakarsa Dinas Pendidikan Dasar Provinsi Bali. Di antaranya proyek itu meliputi terjemahan kakawin, kidung, babad, purana, dan sebagainya. Ada sejumlah terjemahan yang sudah dipublikasikan diantaranya: Ramayana, Arjunawiwaha, Bharatayudha, Sutasoma, Bomakawya, Siwaratrikalpa, Partayadnya, Kidung Tantri, Kidung Lawe, Adiparwa, dan lain-lain.

                Made Lod yang kini telah dikaruniai 9 cucu, sekaligus sebagai Vetran Angkatan 45, juga telah dianugrahi Piagam Kerti Budaya oleh Bupati Badung Pande Made Latra, tahun 1985. Di sana ia dinyatakan sebagai tokoh seniman sastra daerah.


•   Alamat   : Jl. WR Supratman No.98, Kesiman Kertalangu, Kec. Denpasar Tim., Kota Denpasar, Bali, BANJAR DANGIN TANGKLUK, DESA KESIMAN, Denpasar Timur

•   No Telp.   : 0

•   Tempat/Tgl Lahir   : Denpasar,   17 Juli 1927

•   Menekuni Sejak   :   01 Januari 1933

Detail Lainnya


•   Nama Suami/Istri   : -

•   Nama Ayah/Ibu   : I Made Renteng • Ni Ketut Ciplek

•   Nama Anak   : • -  

Hasil Karya


Penghargaan


Sumber Informasi : -

Tokoh Seni dan Budaya Lainnya di kec. Denpasar Timur